Lompat ke isi

Harimau benggala

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Harimau benggala
Harimau benggala di Taman Nasional Bannerghatta
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
Subspesies:
P. t. tigris
Nama trinomial
Panthera tigris tigris
(Linnaeus, 1760)

Harimau benggala (bahasa Latin: Panthera tigris tigris, sebelumnya Panthera tigris bengalensis) adalah subspesies harimau di India, Bangladesh, Nepal, dan Bhutan. Menurut World Wide Fund for Nature, terdapat sekitar 2.100 harimau benggala di alam bebas, dengan 1.411 di antaranya berada di India, 200 di Bangladesh, 150 di Nepal, dan 100 di Bhutan.[1]

Harimau tiba di anak benua India sekitar 12.000 tahun yang lalu.[2] Populasi harimau India diperkirakan sekitar 1.760-1909 individual pada tahun 2010. Pada tahun 2014, dikabarkan bahwa populasi telah meningkat sekitar 2.226 individual. Sekitar 440 harimau diperkirakan di Bangladesh, 163 - 253 harimau di Nepal dan 103 harimau di Bhutan.[3][4][5][6]

Di antara kucing liar besar yang hidup saat ini Harimau benggala merupakan yang terkemuka. Oleh karena itu, ia dianggap termasuk megafauna karismatik dunia. Harimau benggala merupakan hewan nasional dari kedua negara India dan Bangladesh.[7]

Taksonomi

[sunting | sunting sumber]

Benggala adalah tipe tempat tradisional untuk binomen Panthera tigris, dimana taxonomist Inggris Reginald Innes pocock mengebawahkan harimau benggala pada tahun 1929 di bawah trinomen Panthera tigris tigris.[8]

Keabsahan beberapa Harimau subspesies di benua Asia di pertanyakan pada tahun 1999. Secara morfologi, harimau dari wilayah berbeda sedikit meragam dan aliran plasma pembawa sifat antara populasi-populasi pada wilayah itu dianggap mungkin selama Pleistocene. Oleh karena itu, diusulkan untuk mengenali hanya dua subspesies yang sah, yaitu P. T. tigris di daratan Asia, dan P. T. sondaica di Kepulauan Sunda besar dan mungkin di sundaland. Pada tahun 2017, Cat Classification Task Force dari Cat Specialist Group meninjau kembali taksonomi beberapa dari berbagai badan lentur sekitar kepala teristrial carnivora mamalia dan sekarang mengakui populasi harimau yang punah dan yang hidup di benua Asia sebagai P. t. tigris.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Bangladesh: Drop in tiger population signals environmental degradation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-01. Diakses tanggal 2010-07-02. 
  2. ^ Luo, S. J.; Kim, J.; Johnson, W. E.; van der Walt, J.; Martenson, J.; et al. (2004). "Phylogeography and Genetic Ancestry of Tigers (Panthera tigris)". PLoS Biology. 2 (12): e442. doi:10.1371/journal.pbio.0020442. PMC 534810alt=Dapat diakses gratis. PMID 15583716. 
  3. ^ Global Tiger Initiative (2011). Global Tiger Recovery Program 2010–2022 (PDF). Washington: Global Tiger Initiative Secretariat. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 August 2011. 
  4. ^ NTNC (2013). "NTNC Chairman Released the Recent Tiger Number in Nepal". Kathmandu: National Trust for Nature Conservation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-25. Diakses tanggal 2018-05-23. 
  5. ^ Sangay, T., Wangchuk, T. (2005). Tiger Action Plan for Bhutan 2006–2015. Thimphu: Nature Conservation Division, Department of Forests, Ministry of Agriculture, Royal Government of Bhutan and WWF Bhutan Programme. 
  6. ^ WWF Bhutan. "Bhutan's tigers". World Wide Fund For Nature. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 29 November 2015. 
  7. ^ Lytton, E. (1841). The Critical and Miscellaneous Writings of Sir Edward Lytton. Vol. 2. hlm. 167. 
  8. ^ name=Mazak1981/name=Pocock1929
  9. ^ Kitchener, A. C., Breitenmoser-Würsten, C., Eizirik, E., Gentry, A., Werdelin, L., Wilting A., Yamaguchi, N., Abramov, A. V., Christiansen, P., Driscoll, C., Duckworth, J. W., Johnson, W., Luo, S.-J., Meijaard, E., O’Donoghue, P., Sanderson, J., Seymour, K., Bruford, M., Groves, C., Hoffmann, M., Nowell, K., Timmons, Z. & Tobe, S. (2017). "A revised taxonomy of the Felidae: The final report of the Cat Classification Task Force of the IUCN Cat Specialist Group" (PDF). Cat News. Special Issue 11. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-07-31. Diakses tanggal 2018-05-23. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]